Semoga Bisa Menjadi Titik Balik…..

Melampaui Kemalasan

Lazy-Lion

Udara dingin di kala subuh membuat diri ini semakin tidak berdaya untuk bisa lari melepaskan selimut kemalasan. Pikiran tidak bias terpejam untuk sejenak berhenti bergejolak. Semakin dikendalikan semakin ia memberikan reaksi yang amat sangat kencang nya.

Banyak agenda dan rencana telah bersileweran di dalam pikiran untuk segera dituntaskan , tetapi raga dan kesadaran ini masih terbelenggu di lilit selimut dingin kemalasan . Terasa sangat berat dan beraaat sekali untuk bisa beranjak melepaskan lilitan nya.

Ketakutan , kemarahan , keengganan bercampur menjadi satu mewarnai suasana hati ketika hendak memulai pagi . Detik demi detik berlalu dengan tekat di dalam diri untuk segera menuntaskan segala yang masih belum rampung . Tetapi semua tekat itu masih terbungkus dalam pikiran yang tidak diikuti oleh gerakan fisik dan langkah nyata dalam sebuah tindakan perbuatan. Baca entri selengkapnya »

Diskriminasi

Beberapa waktu belakangan ini , kepedulian dan sensitifitas kita disontakkan oleh kejadian penyekapan beberapa buruh di pabrik pembuatan kuali di daerah Tanggerang . Siapa saja akan bergidik ngeri dan miris melihat fenomena yang tidak terbayangkan bias terjadi di masa yang sangat maju , modern dan terbuka seperti sekarang ini . Tapi inilah realita yang benar – benar terjadi ditengah kita semua .

Sulit membayangkan bagaimana bisa orang setega dan senekat itu berbuat diluar ambang batas kewajaran dan rasa belas kasih . Tindakan yang dilakukan oleh pemilik pabrik terhadap belasan anak muda yang tengah berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sungguh menyedihkan dan bahkan menghadirkan ketakutan dan trauma psikis bagi korban – korban nya. Baca entri selengkapnya »

Move On Bergerak

Dalam kehidupan sekarang ini dan di era globalisasi yang semakin berkembang, kita dihadapkan dengan bahasa – bahasa trend yang muncul dimasyarakat dan kehidupan sehari – hari padahal belum tentu kita paham arti/devinisi tentang kata – kata tersebut. Move on atau atau dalam bahasa anak muda sekarang disebut “galau” ini sudah termasuk dalam daftar “penyakit” Cuma belum disahkan oleh dinas kesehatan, karena tak tersedia obatnya di apotek atau toko – toko jamu terdekat. Sebenarnya semua orang sering mengalami hal tersebut, namun kadang mereka tidak sadar, emang lebih jelasnya kita bisa melihat dari sikap kita yang sedang mengalami kegalauan. Seperti sesenggukan dipojok kamar, atau tiba-tiba berubah jadi patung diam seribu bahasa dan kayak orang kesambet, dan juga kadang susah nyambung kalau lagi komunikasi sama orang lain, karena apa? Karena pikiran kita tidak stay disitu. Semua orang mengalami yang namanya susah “move on” bukan karena masalah cinta – cintaan, tapi juga dalam beberapa hal bisa juga disaat tahu semuannya sudah enggak bagus buat diri sendiri atau suasana sudah enggak baik lagi, atau tetap ngerasa berat ninggalin sesuatu yang udah jadi kebiasaan.

Maka saranku : cari seseorang yang mau dengarin kegalauan kronismu dan sambil buka pikiran lebih luas lagi melalui masukan – masukan mereka ke dirimu.

Sering pas cerita ke teman/yang lain, mereka tiba – tiba nanya “kenapa kamu susah move on ? “ Baca entri selengkapnya »

Seorang insinyur wanita Indonesia lulusan Amerika, dalam harian terkemuka ibu kota dikisahkan cukup pusing dan frustasi menghadapi sikap sebagian besar masyarakat kita ketika diajak untuk membuat sebuah perubahan. Tapi bisa dimengerti lho pembaca kenapa dan apa penyebab pusing nya sang insinyur tadi. Habis….. proyek yang dia tawarkan sih udah aneh, asing dan gak ngetop lagi. Pembaca mau tahu…. apa sih proyek yang digagas nya itu ?

Ijinkan saya dulu untuk mengulas lebih banyak lagi tentang liku-liku perjuangan sang insinyur tadi. Karena apa yang dialami Ibu insinyur itu bisa menjadi sebuah refleksi bagi kita untuk sampai pada sebuah pemahaman atas apa yang sedang terjadi di tengah keseharian hidup bermasyarakat kita . Baca entri selengkapnya »

Lukisan Topeng
Hal kecil dan sepele jika dicermati dengan lebih mendalam dan seksama, akan menghadirkan sebuah sontakan pemahaman akan apa yang dilalui dalam jalan kehidupan. Infotainment dan acara hiburan di TV bagi kebanyakan orang mungkin masih menjadi sebuah perdebatan di wilayah Pro dan Kontra akan dampak yang dihadirkan oleh tayangan tersebut.

Disebuah toko buku mewah dan megah di bilangan Orchard Road Singapore, di rak buku-buku psikologi modern dan buku-buku personal development, tanpa disadari mata saya tertarik pada sebuah buku berukuran sedang, berwarna kuning agak kusam dengan kertas seperti kertas koran zaman dahulu, sebuah tulisan orang bule tentunya yang saya gak ingat siapa pengarangnya, tapi yang selalu terngiang dalam memori saya adalah judulnya yang sangat mengesankan “All I know I got from TV “ Baca entri selengkapnya »

Pagi itu ketika menikmati sarapan pagi di salah satu restoran cepat saji di Singapore, ada sebuah kesan yang masih tersimpan dalam kenangan saya. Seorang bule bepenampilan sangat exclusive, dengan jas, dasi dan lengkap dengan semua asesori seorang yang sangat mapan, tanpa rasa malu dan dengan sangat alami membawa sendiri nampan bekas sarapan nya dan lansung membuang sampah sisa makanan nya ke kotak sampah yang telah disediakan dan menyusun lansung nampan yang telah kosong itu. Dengan terus memperhatikannya, saya berpikir…. ohh.. iya lah….dia khan pimpinan restoran ini… Baca entri selengkapnya »

Mendengar gonjang ganjing dan gosip nakal tentang selebritis kita, adalah sebuah kelaziman yang lazim adanya. Tapi ketika terdengar berita retak dan berakhirnya mahligai perkawinan artis senior Dewi Yul dengan aktor berwatak Ray Sahetapi, rasa dan sensitifitas ini terhenyak, bingung dan sulit dipahami.

Inilah sebuah kerja rumah rasa, simpati dan keprihatinan baru yang diahdirkan ditengah kegalauan dan kebingungan psikis masyarakat kita. Tak bisa dipungkiri, masyarakat kita telah begitu dalam dan terikat fanatis rasa simpatinya, kepada hidup, dan kehidupan para selibritis kita, Baca entri selengkapnya »

Menghadapi mahasiswa Fresh Graduated, terasa berbeda dengan menghadapi dan berhadapan dengan mahasiswa yang telah senior, apalagi mahasiswa yang telah punya pengalaman kerja. Terkadang tiba- tiba muncul keinginan dalam diri ini untuk memilih jenis dan kualifikasi kelas yang akan dimasuki. Berharap dan lebih jauh lagi, ingin mencoba untuk memberanikan diri menempatkan diri khusus mengajar mahasiswa senior dan berpengalaman saja. Selang beberapa saat, muncul bisikan sang bijaksana untuk mengingatkan bahwa orang yang memilih-milih siapa, dimana dan bagaimana jenis orang yang akan dihadapi, adalah orang yang mempersempit ruang gerak pernafasan intelektualnya.

Muncul pertanyaan spontan dalam kesadaran diri , apa benar mahasiswa punya segmen pasar tersendiri, yang mana mereka hanya cocok dan accepted diajar oleh dosen dengan kriteria dan umur tertentu saja. Baca entri selengkapnya »

Putri saya Febby, yang masih duduk di kelas II SD sering bertanya kepada saya “ Pa, siapa ya yang nyanyi-in lagu gini : ku tak bisa jauuhhhh………..! “ , sangat berkesan baginya lagu yang dilantunkan oleh group anak muda Slank. Seperti itulah bagaimana kesan yang bisa ditangkap oleh seseorang, tentang apa saja yang mereka kagumi dari orang yang menjadi idolanya. Banyak pernik yang bisa membuat orang jatuh cinta kepada seseorang yang menjadi idolanya, bisa melalui peran di sinetron, lagu yang dibawakan oleh sang artis, otot kawat yang dimiliki oleh seorang Ade Ray bahkan goyang Ngebor yang menjadi ikon pribadi bagi Si Inul.

Simpati dan kesan adalah sesuatu yang bisa hadir dengan sendirinya , sama seperti tidak kita sadari datang nya angin sejuk yang bertiup segar ketika kita berada pada suatu tempat yang gerah dan puanas. Teman chat saya, seorang mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di Bandung, Baca entri selengkapnya »