Semoga Bisa Menjadi Titik Balik…..

Melampaui Kemalasan

Lazy-Lion

Udara dingin di kala subuh membuat diri ini semakin tidak berdaya untuk bisa lari melepaskan selimut kemalasan. Pikiran tidak bias terpejam untuk sejenak berhenti bergejolak. Semakin dikendalikan semakin ia memberikan reaksi yang amat sangat kencang nya.

Banyak agenda dan rencana telah bersileweran di dalam pikiran untuk segera dituntaskan , tetapi raga dan kesadaran ini masih terbelenggu di lilit selimut dingin kemalasan . Terasa sangat berat dan beraaat sekali untuk bisa beranjak melepaskan lilitan nya.

Ketakutan , kemarahan , keengganan bercampur menjadi satu mewarnai suasana hati ketika hendak memulai pagi . Detik demi detik berlalu dengan tekat di dalam diri untuk segera menuntaskan segala yang masih belum rampung . Tetapi semua tekat itu masih terbungkus dalam pikiran yang tidak diikuti oleh gerakan fisik dan langkah nyata dalam sebuah tindakan perbuatan.

Kenapa bisa seberat dan semalas ini rasanya , kemana pergi nya semangat dan kerajinan yang selama ini selalu menemani hari – hari yang penuh asa dan optimisme.

Adakah sebuh kemalasan itu mesti dinikmati dan dilayani dengan segenap kesadaran diri atas hadir nya ia . Atau sesuatu yang mesti dilawan , ditolak dan bahkan mesti dihilangkan .

Adakah ia seperti sebuah virus yang telah menggerogoti keyakinan dan tekat diri yang selama ini selalu membara . Ataukah ia sebuah reaksi terhadap keadaan nyata yang dihadapi yang belum menemukan jawaban pemecahan nya .

Atau kah ia sebuah karma yang telah menuai hasilnya , yang menutup celah cerah yang selama ini menyemangati diri . Ataukah ia sebuah reaksi merajuk atas tidak terjawab dan tidak terpenuhinya apa yang menjadi keinginan dan permintaan yang sangat mendalam .

Ataukah kemalasan itu  telah menjelma dari di dalam diri , atau sebuah akibat dari luar diri yang berhasil menembus tembok batas ketahanan diri .

Atau jangan – jangan memang sejati nya diri ini “ sipemalas” yang sebenarnya , yang tidak mau menerima resiko , yang mau nya menang dan unggul terus , yang tidak pernah mau merasa kecewa atau yang memang asli nya suka merajuk , ngambek dan cari perhatian .

Bisa jadi ya , mana tahu selama ini kita belum mengenal siapa kita yang sebenarnya , atau baru saja sadar bahwa diri ini baru lahir , sehingga baru saja belajar untuk mengenal diri .

Adakah pertanyaan yang nyangkut dan mengena di diri kita ???

Comments on: "Melampaui Kemalasan" (2)

  1. saya setuju dengan pernyataan “Ataukah ia sebuah reaksi terhadap keadaan nyata yang dihadapi yang belum menemukan jawaban pemecahan nya .” , di dunia ini begitu banyak pertanyaan, masalah , dan berbagai hal yang tidak atau masih belum ditemukan jawaban maupun penyelesaiannya, terkadang untuk memandang kedepan itu menjadi sangat mustahil bila kita masih terikat dengan satu hal yang belum jelas. Ada perasaan ragu dan malas untuk memulai yang baru, karena masih tertinggal rasa kecewa akibat darihal yang lalu

Tinggalkan komentar